Mahesa.....

Ketika cinta berurai air mata...

 
Mahesa
baladika
G ono opo ne
g ada isinya
Kasih Orang Tua sepanjang masa,,kasih anak sepanjang apa?
Friday, September 28, 2007
Dulu waktu aku masih SMP, aku benci banget ma ayah dan ibuku. Mereka selalu menganak tirikan aku, selalu lebih menyayangi sodaraku yang lain dibandingkan aku. Ayahku lebih menyayangi kakakku dari pada aku, apa yang kakakku katakan, ayahku selalu mengabulkan permintannya atau selalu mendengarkannya. (tentu saja semua adalah dari sudut pandangku). Ibuku, ibuku selalu saja memanjakan adikku,,,aku merasa sendirian.

Itu dulu....

Seiring dengan berjalannya waktu....semuanya berubah.

Tapi semakin aku dewasa,,semakin aku menyadari, bahwa mereka menyayangi kami semua :(( jadi sedihhh. Apalagi sekarang, sangat terasa mereka menyayangiku,,, kenapa aku dulu malah berpikir jahat seperti itu?

Teman,,,apakah kamu pernah seperti aku?pernah menjudge orang tua kita g adil terhadap kita?Jangan, jangan sampai terjadi, karena kalian pasti akan menyesal, dan penyesalan itu akan menghantui diri kita sampai akhir hayat kita.

Teman,,,apakah kalian pernah memperhatikan wajah orang tua kita,,,masih samakah wajah mereka seperti yang kita lihat waktu kita kecil?? Masih samakah tatapan mata mereka seperti saat kita kecil? masih samakah cara berjalan mereka, semangat mereka, coba kalian perhatikan....adakah perubahan itu?
Aku melihatnya teman, aku melihatnya... Dulu ayahku adalah sosok ayah yang kuat, tegar, tegas, dan buatku lebih dekat dengan sosok ayah yang kejam...itu dulu teman itu dulu, sebelum aku menyadari semuanya. Sekarang diwajahnya, aku melihat sosok ayah yang sudah rapuh, sayu, dan kelihatan lelah, aku g tau itu karena apa, tapi aku berharap semua itu bukan karena aku. Aku takut, aku takut membuat ayahku menderita, aku takut, membuat beliau lelah, cukup semua kenakalan ku waktu dulu, cukup beliau menanggung semua kesalahanku dulu, aku menyesal, bener aku menyesal :(( maapin aku ya pa...
Aku sayang mereka,,,,tiba-tiba aku berpikir, YA ALLOH aku belum siap kehilangan mereka, aku belum berbuat apa-apa bagi mereka, AKU BELUM BISA MEMBAHAGIAKAN MEREKA...

Ibu ku, aku selalu saja membantah kata-kata beliau, hiks hiks...mami maapin akyu yaaa...

Makanya, selagi masih ada jangan di sia-siakan, ntar nyesel looo....

lain kali sambung lagi yaaa if u have another story share with me...


Read More....
posted by Mahesa @ 12:28 PM   2 comments
RAiN
Wednesday, September 26, 2007
Aku suka Hujan....Aku suka melihat Air hujan yang jatuh dari langit...
Memberi kesejukan bagi Bumi .
Hujan bagiku adalah penyejuk bumi dari kehausan,,,
Hujan bagiku adalah suatu ikhlasan...

Hujan adalah....
Aku merindukan hujan,,,selalu,,,dan selalu,,,
Ketika ku sedih, ku harap hujan menghapus kesedihanku
Ketika aku galau, ku ingin hujan menenangkanku,,,
aku merasakan kedamaian dengan melihat tetes air hujan yang turun ke bumi

Hujan adalah karunia terindah yang diciptakan Tuhan, bagiku.
Hujan membuat aku....merasakan betapa indahnya dunia ini,,,,


I LOVE RAIN
me rhein..

Read More....
posted by Mahesa @ 4:58 PM   0 comments
Ajari Aku TUHAN....
Thursday, September 20, 2007
Ya ROBBI,,,
Sakit banget hatiku, Ini lah aku, yang selalu memendamnya dalam hati, rasa sakit ini biar aku simpan sampai nanti, sampai aku g kuat lagi menahannya.
SAkit banget, g ada yang tau selain engkau YA ROBBI, gimana sakitnya hati ini, gimana perasaanku ini YA ROBBI.
Sakitnya hati ini, pedihnya rasa ini,

Seperti lagunya andra n the backbone

"saat air mata, membasahi bumi
yang tak akan bisa menghapus sang pedih
aku pun tak bisa, saat kau meminta
tuk bangkitkan lagi yang tlah mati


Biarlah, biarlah semua berlalu seperti waktu
dan kini hadapi semua walaupun itu perih
ini bukan akhir dunia
dan bukan segalanya
janganlah berhenti sampai akhir nanti"

Aku jug apengen bahagis, aku pengen bahagis kayak yang lain :(
kenapa, aku kayak gini??
Apa aku g layak untuk bahagia YA ROBB?
hiks2
AJARI AKU UNTUK MERAIH KEBAHAGIAN ITU YA ROBB


miz u

Read More....
posted by Mahesa @ 12:50 PM   2 comments
AIRMATA RASULULLAH SAW...
Wednesday, September 19, 2007
taken from milis tetangga
Semoga Bermanfaat

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu.


Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata

dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru
sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.


Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian d emi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
m emi sahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.


Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia

menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para
malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan
Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"


"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuhara mka n surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.


Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada
Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih
Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar
Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan
dadanya sudah tidak bergerak lagi.


Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,

Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum

- peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa
baarik wa sallim 'alaihi.

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


NB.NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai
kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Amin...

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu //
di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu

di akhirat.

Read More....
posted by Mahesa @ 1:03 PM   0 comments
RamaDhan
Tuesday, September 18, 2007
Alhamdulillah, akhirnya bisa bertemu dengan ramadhan lagi tahun ini.
Aku bersyukur banget, masih diberi kesempatan ma 4JJI, aku berharap tahun ini lebih baik dari tahun kemaren. Amien....
Meski taraweh lompat3, ya berhubung aku kerja, n kerjaan nuntut waktu yang lebih, but I do it, coz that my responsibility to be a employer. ya g!! ya Iyalah...
Aku mo share aja, ini dari milis alumni ku, berguna banget untuk yang puasa,,,n change our mind tentang ritual buka puasa kita. This the article : FYI aja

Jangan Berbuka Dengan yang Manis

Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Nabi Muhammad Saw berkata : "Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."
Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Samakah kurma dengan 'yang manis-manis' ? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate).

Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah 'sunnah Nabi'. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.
Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa 'disunnahkan' minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.
Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan. Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa 'manisan kurma', bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin harganya menjadi sangat mahal.
Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?
Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu. Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.
Mari kita bicara 'indeks glikemik' (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.
Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.
Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.
Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah 'ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah 'manisan kurma', bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.
Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.
Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.
Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti 'buah pir', penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah 'sunnah', maka puasa bukannya malah menyehatkan kita. Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas, maka efeknya 'rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.'

Semoga Bermanfaat


taken from : Army "Kenshin Himura" Aristofany


Gimana?Dapet g manfaatnya?
ya deh c u tomorrow

Read More....
posted by Mahesa @ 12:42 PM   0 comments
About Me

Name: Mahesa
Home: Denpasar, Bali, Indonesia
About Me: Aku bukan Dia or mereka.... aku adalah aku... dengan sejuta kelebihan dan kekuranganku... kalau kau cinta aku... terimalah itu... karna aku akan membalasnya dengan seluruh jiwaku....
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© 2006 Mahesa..... .Template by Isnaini Dot Com
eXTReMe Tracker